Mengajarkan Bahasa Inggris Kepada Anak

Saya pertama kali mengajarkan anak saya bahasa Inggris waktu dia umur 3 tahunan. Dulu saya sempet baca-baca, katanya anak-anak lebih baik menguasai bahasa Indonesia saja dulu, ga usah diajarin bahasa Inggris nanti jadinya bingung. Mungkin ada benernya juga. Masing-masing orag tua punya cara masing-masing membimbing anaknya dan juga kita harus melihat antusiasme anak. Apabila anak belum berminat, jangan menyerah, coba lihat sebulan lagi. Siapa tau anak sudah berubah pikiran. Sebelum saya ajarkan bahasa Inggris, anak saya sudah bisa berbicara bahasa Indonesia dengan lancar tentunya. Saya mau berbagi cara saya mengajarkan bahasa Inggris kepada anak dari usianya 3 tahun sampai sekarang 5 tahun.

smartselectimage_2019-02-16-13-23-04-1104808368.png

 

Memulai Dengan Perlahan

Pada awal saya mengajarkan bahasa Inggris ke anak saya adalah memulai dari dasar. Dari kata dasar yang sangat mudah dan selalu digunakan dalam percakapan sehari-hari. Bahasa Inggris standard yang hampir semua orang tau. Saya mulai dengan kata-kata seperti

halo baby”,

how are you?”,

what is your name?

“how old are you?

“yes”, “no”.

Apa anak saya ngerti? Tentu aja tidak.

Biasanya saya nanya sendiri terus jawab sendiri “halo momy”, “I am fine thank you”, “my name is….”, “I am 3 years old”(waktu itu saya mulai waktu anak masih 3 tahunan).

Saya mengulang-ulang terus “Tanya-jawab sendiri” tersebut di depan dia.

Apa dia kemudian langsung bisa dalam seminggu? tentu tidak, biar pun saya mengulang-ulang terus Tanya-jawab itu di depan dia, yang nyangkut dipikirannya hanya kata “yes” and “no”.

Setiap hari saya selalu meluangkan waktu untuk sesi “Tanya-jawab sendiri” ini, sambil saya tanya juga ke anak. Walaupun durasinya cuma sebentar-sebentar. Mungkin anak keliatan ga tertarik atau malah kabur, tapi sebenernya dia mendengarkan juga kata-kata saya. Konsisten saja dilakukan sampai anak merespon dan bisa menjawab dengan benar.

Lakukan Dengan Cara Yang Menyenangkan

Sewajarnya anak-anak ya, pasti lebih suka belajar sambil bermain. Proses belajar ini bisa melalui buku cerita bergambar atau dengan video kartun yang mengandung edukasi. Buku cerita bergambar yang isinya tentang warna (colour), bentuk (shape), binatang, atau mobil. Lebih baik memilih buku yang disukai dan diminati anak. Contohnya anak laki-laki mungkin lebih tertarik dengan buku yang banyak gambar superhero atau mobil-mobilan, sedangkan anak perempuan mungkin lebih tertarik dengan buku yang bertema kuda poni,  atau princess. Hal ini dimaksudkan agar anak merasa senang melihat gambar-gambar yang lucu dan menarik.

Cara lain juga bisa dengan bernyanyi. Cukup banyak video-video lagu anak-anak yang menyanyikan tentang warna, bentuk maupun hewan, juga lagu seperti twinkle little, itsy bitsy spider, old macdonald had a farm star dan lagu ABC.

Anak saya lebih senang mempelajari mengenai warna-warna daripada bentuk, saya pun menyesuaikan kemauannya. Dimulai dengan belajar bahasa Inggris tentang warna. Setelah dia bisa semua warna, baru mulai diperkenalkan dengan bentuk (shape). Kesalahan dalam menebak warna atau bentuk sudah pasti terjadi, tetapi cukup di koreksi saja mom, jangan di marahi apabila anak salah menyebut bahasa Inggrisnya.

Tidak Memberikan Tekanan Kepada Anak

Pada saat saya memutuskan untuk mengajarkan anak saya bahasa Inggris, saya tidak berharap yang muluk-muluk. Bahwa anak saya harus lancar berbahasa Inggris. Kalau dia bisa berbahasa Inggris syukur, klo tidak ya sudah ikhlas saja. Karena kalau kita terlalu banyak ekspetasi terhadap anak dan anak belum bisa memenuhi harapan itu, bisa-bisa kita malah jadi memaksa anak melakukan sesuatu yang dia tidak suka. Yang mungkin berujung anak jadi ga mau berbahasa Inggris sama sekali.

Bersabar Dalam Mengajarkan Dan Tidak Memarahi Anak

Udah diajarin ngitung 1 sampai 10 dalam bahasa Inggris, tapi si anak belum bisa juga, tapi kok anak si itu udah lancar aja ngitung sampai 20. Kadang mikir gitu ga sih? Wajar aja sih. Tapi tetap berusaha sabar ya. Jangan dimarahin si kecil kalo belum bisa ngitung dari 1-10. Kemampuan tiap anak kan beda-beda. Saya mengajarkan anak saya pun butuh proses yang panjang dan kesabaran ekstra. Pada waktu awal-awal umur dia 3 tahun, dia Cuma bisa ngerti aja apa yang saya omongin dalam bahasa Inggris, tapi tidak bisa menjawab dalam bahasa Inggris. Dan itu sangat wajar.

Setelah itu, saya coba berbicara bahasa Inggris kemudian saya terjemahkan artinya ke anak, lalu saya beritahu bagaimana cara menjawabnya dalam bahasa Inggris, kemudian apa bahasa indonesianya.

Setelah beberapa waktu pun dia sudah bisa menjawab dalam bahasa Inggris, tetapi cara pengucapannya tidak jelas. Walaupun begitu sebagai ibunya, tentu saja saya tau apa yang dia bilang, tetapi orang lain yang mendengar dia pastilah tidak mengerti. Terus saja dilatih, apabila cara mengucapkannya masih salah, maka akan saya koreksi terus dari waktu ke waktu. Karena penting sekali dia mengerti apabila pengucapannya salah sehingga nantinya dia bisa membedakan mana yang seharusnya diucapkan. Tidak usah merasa frustasi kalau memang anak masih belum bisa juga, kita bisa mengajarkan kata-kata lain yang lebih mudah di ucapkan.

Memberikan Tontonan Berbahasa Inggris Yang Sesuai

Jaman sekarang pasti anak-anak udah sering nonton youtube dong ya. Saya ga menyarankan untuk nonton youtube terlalu lama tentunya. Mungkin sekitar 1 jam saja cukup. Tetapi hendaknya dimaksimalkan waktu sejam itu dengan memilih program berbasis bahasa Inggris yang bagus dan jelas pengucapannya. Terkadang ada kartun yang tidak berbicara, namun hanya bertingkah lucu. Saya pribadi memilih kartun seperti pocoyo, peppa pig, dan blippi. Tapi anda bisa pilih yang sesuai dengan anak anda. Tontonan seperti ini cukup membantu melancarkan anak saya dalam berbahasa Inggris. Dia nonton sambil saya temani disampingnya, selama nonton biasanya saya mengomentari kartun tersebut dalam bahasa Inggris. Lama kelamaan dia makin terbiasa dan bertanya kepada saya setiap kali ada kata-kata yang dia tidak mengerti dari kartun itu.

Berlatih Berbicara Setiap Hari

Yang namanya belajar bahasa apa yang terpenting? Yup, praktekin berbicara dalam bahasa itu yang utama. Belum bisa nulis apalagi baca, ya berbicara dengan bahasa Inggris aja dulu. Dulu saya pernah belajar bahasa cina, sekitar 3 bulan. Setelah itu? Ya lupa. Karena saya ga melatih terus menerus bahasa itu ya lama-lama jadi lupa. Apalagi kalau bahasa itu tidak familiar buat saya. Usahakan setiap hari ngobrol dengan anak dengan bahasa Inggris, ngobrol yang ringan-ringan saja. Seperti “do you like ice cream”, “mommy love you” atau “let’s count from 1 to 10”

Proses belajar bahasa tentunya ga sebentar, anak saya baru lancar berbahasa Inggris setelah proses belajar selama setahun. Sekarang dia sudah percaya diri berbicara bahasa Inggris dengan siapapun. Meski begitu dia masih terus belajar, karena masih banyak kata-kata yang bisa dia pelajari.

 

Memberikan Contoh

Saya tidak hanya mengajarkan bahasa Inggris saja kepada anak, tetapi juga memberikan contoh percakapan sehari-hari dalam bahasa inggris di depan anak. Sebagai contoh, saya sering kali mengobrol dengan keluarga saya dalam bahasa inggris di depan anak. Dia pun menyimak. Lama kelamaan ketika saya sedang mengobrol biasa dalam bahasa inggris dengan adik saya misalnya, saya melibatkan anak dalam percakapan tersebut sehingga lama kelamaan dia terbiasa ikut ngobrol dalam bahasa inggris. Tentu saja kembali lagi kepada konsistensi kita dalam mengajarkan, harus dilakukan berulang-ulang dan sesering mungkin untuk membiasakan anak dalam berbahasa inggris.

 

Tidak Mencampurkan Bahasa Inggris Dengan Bahasa Indonesia

Dalam mengajarkan anak saya, saya berusaha untuk tidak mencampurkan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia dalam suatu percakapan. Hal ini untuk mencegah anak menjadi bingung dan berpikir kalau kedua bahasa itu memang seharusnya di campurkan. Padahal itu merupakan dua bahasa yang berbeda. Akan lebih baik mengajarkan bahasa Inggris secara konsisten tanpa harus membaurkannya dengan bahasa Indonesia. Apabila anak sudah terlanjur mencampurkan bahasa, sebaiknya di luruskan kembali agar penguasaan bahasa Inggrisnya lebih efektif.

Dukungan kita sebagai orang tua sangat berperan dalam proses pembelajaran anak. Meskipun misalnya di sekolah juga diajarkan bahasa Inggris, tetapi akan lebih baik apabila orang tua juga turut bersemangat mengajarkannya kepada anak. Tidak melulu harus sesuai dengan cara ini, karena harus selalu disesuaikan dengan kondisi anak. Sekiranya itulah cara-cara yang saya lakukan kepada anak saya, semoga bisa memberi manfaat kepada anda.

4 thoughts

Leave a comment