Hal-Hal Menarik Saat Liburan di New Zealand

Kesan saya terhadap New Zealand itu adalah seperti surga yang ada di dunia. Saya selama ini ga pernah melihat pemandangan alam seindah pemandangan di New Zealand. Saya mengunjungi New Zealand bagian utaranya yaitu ke Auckland. Katanya sih antara bagian utara dan selatan New Zealand, pulau bagian selatannya yang paling bagus seperti Queenstown. Mungkin suatu saat saya ada rejeki lagi, bisa berkunjung kesana.

 

Saya berlibur ke New Zealand selama 5 hari, dengan private tur bersama keluarga. Kami pergi berenam. Saya memilih private tour yang tour guidenya orang Indonesia. Karena pertama kali ini saya kesana, saya menemukan beberapa hal yang menarik tentang New Zealand.

DSC01210

 

Kota Auckland yang Sepi

Beberapa kali saya pergi liburan, saat sampai dibandara pasti selalu antri panjang di imigrasi. Tetapi, baru kali ini saya melihat ada bandara yang sepi. Pada saat turun pesawat, kemudian ke bagian imigrasi untuk cek passport, di barisan depan saya tidak ada antrian sama sekali, orang Indonesia  yang antri cuma saya sekeluarga, pengambilan kopernya pun ga terlalu antri.

Saya berpesan pada tour guide untuk menunggu kami di depan dengan membawa kertas bertuliskan nama saya, supaya mudah di temukan. Tapi tour guidenya bilang tidak perlu karena nanti juga akan ketemu. Bener saja, pas di pintu keluar yang menunggu cuma segelintir orang, sekitar mungkin 10 orang. Tour guide saya juga langsung bisa menemukan saya. Pas ke parkiran mobil pun, parkirannya ga padat sama sekali. Kalau udah biasa tinggal di Jakarta, melihat kota Auckland itu berasa sepi banget.

IMG_1490
Parkiran di bandara yang sepi

 

Setiap Hari Harus Pindah Tempat Menginap

Berhubung wisata utama New Zealand itu adalah alam, maka jenis tour disana cenderung harus berpindah-pindah tempat. Ternyata tempat menginap juga harus berubah setiap hari. Tadinya saya pikir bisa pulang pergi dari Auckland ke Rotorua ataupun Hobbiton, makanya saat pesen Airbnb pun saya hanya tinggal di satu tempat yaitu Auckland. Sedangkan jadwal tour saya termasuk Coromandel, Rotorua dan Hobbiton. Saya masih aja ga ngeh soal jauhnya jarak antara tempat-tempat ini sampai sebulan sebelum berangkat. Akhirnya saya membuat booking-an tambahan hotel di Rotorua demi mengunjungi Hobbiton movie set.

Belakangan saya baru tau, kalau pergi berlubur ke New Zealand itu lebih baik berupa caravan tour. Jadi kita menyewa tour dengan mobil caravan yang ada tempat tidurnya, jadi lebih mudah berganti-ganti tempat.

 

Sewa Mobil Atau Pakai Private Tour

Akses menuju tempat wisata seperti Coromandel, Rotorua dan Hobbiton  agak terbatas. Disini ga ada kereta yang menuju Hobbiton, jadi satu-satunya jalan hanya menggunakan mobil. Ke Rotorua atau Wellington bisa menggunakan bus. Jadi kalau datang ke New Zealand harus banget sewa mobil dan nyetir sendiri atau pakai private tour, kalau ga sewa mobil bakalan susah banget mau kemana-mana. Kecuali jalan-jalannya di sekitar kota Auckland aja. Buat keluarga yang pergi bersama anak kecil sih lebih praktis pake private tour. Oh iya, kalau pilih jam penerbangan pulang ke Indonesia, lebih baik ambil yang jam 10 pagi ke atas. Saya waktu itu pilih jam penerbangan jam 7 pagi, berangkat dari Apartemen  jam 3 pagi dan itu keadaan jalan bener-bener sepi plus susah banget cari taksinya

IMG_5483
Mobil yang dipakai sepanjang tour

 

Pemandangan Alam Yang Luar Biasa

Perjalanan ke tempat wisata memakan waktu sekitar 2 jam, pulang pergi bisa jadi sekitar 5 jam. Memang jauh dan melelahkan sih, tapi sepanjang perjalanan selama 2 jam itu, pemandangannya luar biasa bagus. Hamparan padang rumput yang hijau dan langit yang biru cerah ga bikin mata ga bosen. Di tambah lagi, setiap beberapa kilometer perjalanan, ada saja tempat foto dengan background pemandangan ala calendar (bedanya ini beneran liat langsung, ga pake filter). Pegunungannya persis kaya yang ada di film-film. Belum lagi sepanjang jalan banyak hewan ternak seperti domba, dan sapi. Selama tour sih, saya malah lebih sering liat domba ama sapi daripada liat manusia. Bahkan di jalan tol pun, truck yang lewat itu terlihat bagus dan bersih, ga ada karatan. Biasanya kan kalau di Jakarta liat truck itu ga ada yang mulus, pasti ada baret, penyok atau karatannya. Nah kalau di New Zealand saya pikir, ini truck yang lewat baru beli semua kali ya, kinclong banget.

IMG_1589
pemandangan sepanjang jalan

IMG_1802

IMG_1698

Kata tour guidenya sih, kalau di luar musim dingin, biasanya banyak orang yang camping. Camping di New Zealand aman dari binatang buas, karena ga ada binatang yang berbahaya kaya ular beracun, kalajengking beracun ataupun laba-laba beracun seperti di Australia. Camping juga ga bisa sembarangan lho, ada tempat tertentu yang khusus buat camping.

 

Jarak Antar Tempat Wisata Jauh

Seperti yang saya bilang sebelumnya, jarak antara tempat wisata lumayan jauh. Tempat-tempat yang saya kunjungi adalah Coromandel, Rotorua, dan Hobbiton. Saya menginap di Auckland, nah jarak antara Auckland- Coromandel sekitar 2,5 jam ,  Auckland- Rotorua sekitar 2, 5 jam , dan Auckland- Hobbiton sekitar 3,5 jam. Salah satu ga enaknya jarak-jarak yang jauh ini adalah, jarang ada tempat peristirahatan di tol nya. Kalau di Indonesia kan banyak tuh, perlu khawatir kalau perlu ke toilet. Nah kalau sepanjang perjalanan di Auckland kemarin, kalau kita ketiduran, lupa bilang ke supir kalau kita mau ke toilet dan ternyata pom bensin udah kelewat ya sudahlah harus nahan pipis lama bgt. Paling ga nunggu 1 jam untuk ke pom bensin berikutnya.

DSC01211
Background foto seperti di calender 

 

Membutuhkan Biaya Lebih

Secara keseluruhan menurut saya sih, berlibur ke New Zealand itu lebih mahal dibandingkan berlibur ke tempat seperti Sydney misalnya. Mahalnya disebelah mana sih? Nah dari harga harga tournya sendiri udah lumayan mahal. Kalau di Sydney, ga nyewa mobil pun ga masalah, kita masih bisa jalan-jalan kemana-mana dengan bus atau kereta. Sedangkan di Auckland ini minimal harus sewa mobil, saya kurang tau berapa harganya. Untuk makanan-makanan di supermarket seperti snack, roti, susu, kopi pun agak lebih mahal.

IMG_1850
menu makanan di restoran India untuk makanan halal harga sekitar $20 per porsi

 

Untuk harga tiket masuk ke Hobbiton saja, per orang harus bayar $84 atau sekitar 1,2 jutaan untuk tour dalam waktu 2 jam saja. Harga tersebut hanya untuk masuk dan naik bus menuju tempatnya, tidak termasuk makan. Dibandingkan dengan tiket Universal Studio Singapore misalnya, untuk naik wahana seharian bisa 6 jam atau lebih dengan harga tiket sekitar 800 ribuan per orang.

Yang terakhir adalah harga souvenir yang mahal. Kalau di Sydney kita bisa ke Paddy’s Market untuk cari berbagai varian oleh-oleh dengan harga terjangkau. Seperti jaket bertuliskan Australia bisa dibeli dengan harga $15 Sedangkan oleh-oleh di New Zealand agak lebih mahal seperti merino wool sweater paling murah sekitar $170- $200.   Atau souvenir yang kecil seperti gantungan kunci juga harganya cenderung lebih mahal. Jenis oleh-oleh di New Zealand juga kurang beragam, jadi pilihannya agak terbatas. Souvenir andalannya sih Manuka Honey dan merino wool (ini merupakan jenis wool yang berkualitas tinggi, bahannya enteng tetapi sangat hangat saat dipakai).

IMG_1918
Outdoor activities heaven

Pemandangan alam di New Zealand sangat luar biasa. Kalau untuk orang yang senang kegiatan berlibur outdoor, New Zealand cocok banget deh. Satu hal lagi, entah kenapa musim dingin di New Zealand itu lebih dingin daripada di Tokyo, jadi siap-siap bawa jaket yang ekstra hangat kalau datang di musim dingin. Meskipun agak pricey untuk bisa berlibur ke New Zealand, saya happy banget bisa kesana. Tempat yang layak dikunjungi paling tidak sekali dalam seumur hidup.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s