Ada 2 tipe orang dalam hal mempersiapkan liburan bersama keluarga; pertama, orang yang suka merencanakan liburan dari berbulan-bulan sebelum keberangkatan dan yang kedua tipe orang yang spontan, liburan dadakan yang mungkin besok bisa langsung berangkat. Saya adalah tipe yang pertama. Bagi saya liburan adalah hal yang menyenangkan terutama jika dilakukan bersama keluarga. Walaupun liburan itu tuuannya refreshing, penyegaran dari rutinitas keseharian, ga berarti bisa di lakukan sembarangan tanpa perencanaan. Apalagi yang punya anak kecil nih, direncanakan aja barang bawaan udah repot banget, gimana klo tanpa rencana?
Perencanaan liburan itu minimanl 3-4 bulan sebelum keberangkatan untuk liburan keluar negeri, 1-2 bulan sebelum untuk liburan dalam negeri. Tahap-tahap perencanaan liburan saya adalah sebagai berikut:
- Cari tiket pesawat yang sedang diskon atau promo
Kalau bareng keluarga, paling ga butuh lebih dari 3 tiket Pulang-pergi dan pastinya menghabiskan dana yang lumayan. Dalam setahun ada sekitar 2 kali pameran tiket pesawat yang harganya miring, makanya tiap awal tahun harus cari-cari info kapan pameran itu bakal berlangsung. Tahun lalu sih sekitar bulan Juli a tau Agustus. Tiap tahun bisa beda-beda bulannya sih.
Untuk pameran besar seperti travel fair yang diadain di JCC itu harus dateng sebelum jam 12 siang untuk dapet promo tambahan. Ada juga sih cashback untuk beberapa orang pertama yang masuk ke pameran itu, tapi yaa orang-orang pada niat banget sampe nginep di JCC demi cash back. Saya sih salut ya, karena saya sendiri ga mau sampe nginep kaya gitu.
Nah kalau ke pameran gitu, lebih baik bawa sekalian fotocopy passport supaya pesen tiketnya lebih gampang. Dan harus ekstra sabar sih, karena travel fair itu banyak banget peminatnya. Wkatu itu saya dateng jam setengah 11 aja udah penuh sesak di dalam. Memang perjuangan sih, tapi memang diskon tiket pesawat yang di tawarkan lumayan banget.
Ada juga travel fair yang di adakan masing-masing maskapai atau travel agent, ini biasanya sih agak susah di tebak kapan diadainnya. Harus sering-sering update nanya-nanya sendiri ke travel agentnya. Kamu juga perlu tau harga standard tiket tujuan kamu berapa, jadi kamu tau harga tiket pesawat dipameran itu beneran diskon atau ga.
- Itinerary
Setelah dapet tiket dan tau berapa lama durasi liburannya, baru deh mulai susun itenerarry perjalanan. Berapa kota yang mau di kunjungin, dan berapa tempat di kota tersebut yang mau kamu datengin. Seperti contoh, saya bikin itinerary ke Jepang itu dengan tujuan Sapporo, Tokyo dan Osaka. Setelah itu baru saya tentukan berapa hari akan menginap di kota tersebut masing-masing. Misalnya, di Sapporo 5 hari, Tokyo 3 hari dan Osaka 4 hari.
Menyusun itinerary itu penting banget, walaupun ga perlu terlalu detail, yang penting secara garis besar kita tau tempat-tempat yang menarik itu yang mana saja. Tentu saja beserta transportasi menuju tempat tersebut.
- Transportasi
Tempat-tempat yang akan di kunjungi itu satu sama lain letaknya dekat atau jauh, bagaimana cara kesana dan berapa biaya transportasinya. Saya bersyukur sekali sekarang ada teknologi kaya google yang bisa bantu saya melihat-lihat terlebih dulu jarak antar tempat yang mau saya datangi. Selain jarak, google maps juga berguna banget buat lihat berapa kira-kira ongkos yang kita habiskan untuk sampai ke tujuan beserta alternativ kendaraan lain.
Contohnya: sewaktu di Sapporo, saya lihat jarak antara Maruyama Park ke Lake Toya itu lumayan jauh dan makan waktu. Kalau naik kereta agak ribet, jadi saya putuskan untuk menyewa private tour saja. Sedangkan di Tokyo saya tidak perlu menyewa mobil, cukup naik kereta atau taksi saja karena akses kereta di Tokyo sudah sangat memadai.
Selain cek jarak dan tariff, cari tau juga apakah di tempat tujuan ada kartu khusus transportasi yang di peruntukan untuk turis atau ga. Seperti di Jepang ada yang namanya JRPASS , yaitu tiket yang digunakan untuk naik kereta Shinkansen khusus untuk turis dari luar jepang. Biasanya berlaku seminggu atau dua minggu , tergantung kamu pilih durasi yang mana karena harganya bakal beda. Dengan JRPASS ini kamu boleh naik shinkansen sampe berkali-kali dalam seminggu dengan 1 kali bayar. Ga perlu beli karcis lagi. Tapi ini hanya berlaku untuk kereta shinkansen aja lho ya bukan metro atau subway. Kalau kamu pindah –pindah tempat dari Tokyo ke Osaka terus ke Nagoya dan lanjut ke Kyoto, wajib beli JRPASS. Tapi klo Cuma di sekitar Tokyo aja sih ga perlu beli, malah rugi Cuma jalan-jalan di Tokyo aja tapi beli JR PASS.
Mempelajari transportasi di tempat liburan yang kita tuju itu wajib banget buat saya, jangan sampai waktu terbuang percuma karena buta sama sekali tentang transportasi dikota tujuan.
- Hotel
Kalau untuk liburan keluarga sih, terus terang saya lebih suka berbentuk apartemen atau Airbnb. Selain harganya yang cukup terjangkau, tempat yang didapat biasanya berukuran lebih lebih besar dari kamar hotel dengan perbandingan harga yang mirip. Fasilitas yang di dapat di apartemen atau airbnb juga lebih lengkap, seperti ruang keluarga, dapur sampai tempat cuci baju. Jadi liburan berasa tinggal di rumah. Buat anak-anak juga lebih bebas bergerak kesana kemari.
Hotel lebih praktis kalau bepergiannya hanya berdua atau bertiga aja. Cari hotel yang dekat dengan stasiun kereta atau terletak di tengah kota, jadi kemana-mana deket. Kalau di Tokyo, saya rekomendasi untuk menginap di daerah Shinjuku. Sedangkan untuk Sydney, tempat menginap di daerah Surry Hills atau yang dekat central station.
- Visa
Mengurus visa ini paling tidak 2 bulan sebelum keberangkatan, supaya lebih tenang menjelang liburan. Pengurusan Visa sendiri membutuhkan waktu kurang lebih 2 minggu. Saya ga mengurus visa sendiri, biasanya minta tolong agen tour, saya hanya perlu mengumpulkan dokumen yang diperlukan saja.
- Budget
Namanya liburan ya, terkadang kita berprinsip “go with the flow” atau “lihat aja nanti”. Agak bahaya sih, karena ujung-ujungnya bisa over spending atau terlalu boros. Menetapkan budget untuk biaya liburan penting, makanya harus di hitung perkiraan budget untuk hotel berapa, makan dan transportasi.
Membuat daftar barang-barang yang nantinya akan dibeli, berikut kisaran harganya. Contohnya nih, saya suka beli skincare di drugstore, biasanya saya cari tahu dulu berapa harganya. Terus di jumlah deh semua, baru budget tersebut di tuker ke mata uang negara tujuan. Tentu aja jumlahnya agak di lebihin ya buat jaga-jaga.
Hati-hati jangan laper mata liat barang branded, kalau seandainya uang yang di bawa ga cukup, lebih baik ga usah di beli. Eh tapi kan ada kartu kredit ya, hehe,,, memang bisa pake kartu kredit sih, tapi tetap terkendali ya. Inget cicilan pas pulang udah numpuk.
- Barang bawaan
Baru deh packing 1 atau 2 minggu sebelum berangkat. Bawa barang seperlunya saja, dan yang bisa dipakai beberapa kali dan di padu padan (mix and match) supaya kopernya ga terlalu berat. Kan nanti di tempat liburan mau belanja, masa belum sampe aja koper udah berat duluan.
Berikut beberapa barang yang wajib di bawa:
- Obat-obatan pribadi
- Charger, power bank dan colokan universal
- Vitamin
- Skincare dan Make up
- Ransel (buat bawa barang-barang anak)
- Dompet koin (umumnya bakal sering pegang koin)
- Sunblock dan kacamata hitam
- Jaket
- Sepatu yang nyaman buat jalan
- Botol minum yang bisa diisi ulang
- Tisu basah dan kering
- mainan anak
- Check list
Hari terakhir sebelum keberangkatan, semua barang harus di cek ulang supaya ga ada yang ketinggalan terutama dokumen perjalanan. Jalan-jalan ama keluarga memang lebih ribet karena lebih banyak yang diurus, tapi jangan di bawa pusing ya.