Ga berasa, anak udah mau SD aja. Otomatis mamanya udah harus survey dari setahun sebelumnya. Lihat berbagai macem sekolah dan masih belum memutuskan yang mana. Pertimbangan saya sebagai orang tua dalam mencari sekolahan adalah:
- Jarak antar rumah dengan sekolah
Tau sendiri kan macetnya lalu lintas kaya apa. Sebagai working mom yang selalu mengalami macet setiap hari, saya ga mau anak saya ngalamin macet yang parah menuju sekolah setiap harinya. Takutnya semangat belajarnya udah luntur duluan sebelum sampai ke sekolahan. Penting untuk cari sekolah yang jaraknya dari rumah termasuk wajarlah, paling lama waktu tempuh yang wajar menurut saya sih sekitar 30 menit lah ya. Selain faktor stress, ada juga faktor biaya transportasi kan. Makin jauh berarti makin mahal biaya transportasinya, lebih baik sih kalau ada anter-jemput sekolahannya.
- Biaya masuk dan SPP bulanan
Bicara soal biaya pasti relative ya, mana yang termasuk murah atau mahal tergantung orang tuanya juga. Setelah cek beberapa sekolah SD, uang pangkal dan Spp bulanannya lumayan mahal. Ada yang biaya per bulan Rp 1.500.000 sampai Rp 2.600.000.
Sebenernya agak shock juga ya liat SPP anak SD jaman sekarang. Dulu saya bayar kuliah per semester aja ga sampai 1 juta (tapi itu jaman kapan). Jadi orang tua, baru deh tau kalau biaya sekolah udah sampe segini aja.
Biaya sekolah sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan orang tua, jangan sampai demi gengsi masukin anak ke sekolahan yang notabene nya eksklusif dan mahal, tapi untuk bayar spp sampe berhutang (misalnya). Karena masih banyak biaya di luar uang pangkal dan Spp, kaya biaya transportasi, biaya keperluan sekolah, atau biaya fieldtrip yang harus dipersiapkan juga.
- Pergaulan lingkungan
Ini juga bagus untuk pertimbangan. Seperti apa pergaulan anak –anak itu di sekolahan. Apakah disiplin, atau terlalu santai. Lingkungan akan mempengaruhi pembentukan karakternya dalam 6 tahun ke depan, demikian juga pola budaya disekolah yang bersangkutan. Penting banget buat anak untuk membentuk rutinitas kesehariannya. Makanya wajib di perhatikan seperti apa lingkungan dan riwayat sekolahnya.
Dulu saya sekolah yang sekolahnya langganan tawuran. Aduh kalau dipikir-pikir ngeri juga ya dulu. Walaupun mungkin sekarang udah ga sering tawuran lagi. Tapi bagi saya ya itu sekolah udah saya blacklist, ga mau masukin anak ke sekolah saya yang dulu.
Saya juga mencari sekolah yang mengajarkan toleransi kepada muridnya. Kita tidak hidup sendirian di dunia kan? Karena itu penting bagi anak saya untuk belajar menghargai perbedaan sejak kecil dan berteman dengan siapa saja tanpa memandang orang lain dengan sebelah mata.
- Jam belajar
Saya maunya cari sekolah yang ga kepanjangan jam belajarnya.ya dari pagi sampai siang lah. Kalau jaman saya dulu masuk jam 8 pulang jam 4 sore. Energi udah abis dan pas pulang capek, mau santai tapi PR udah menumpuk. Sekolah juga dari senin sampai sabtu. Akan lebih baik kalau jam sekolah tidak terlalu panjang kaya orang kerja.
Ada sekolah dasar yang memang di tujukan untuk membantu working parents, yang jam pulang kerjanya seperti orang kantor supaya bisa sekalian dijemput orang tua pulang kerja. Di sekolah itu juga ada waktu yang di alokasi kan untuk tidur siang anak-anak. Tetapi untuk saya sepertinya kurang cocok. Kalau anak terbiasa tidur siang di sekolah, yang mana kemungkinan sekolah lanjutannya nanti (SMP/SMA) tidak menerapkan hal yang sama maka akan sulit lagi beradaptasi. Selain itu saya pikir, sekolah harus di asosiasikan dengan kegiatan pembelajaran, sedangkan untuk istirahat tidur lebih baik dilakukan di rumah saja.
Saya cenderung memilih sekolah yang jam pulangnya tidak terlalu sore di awal, mungkin antara kelas 1 sampai 4 SD. setelah kelas 5 kemungkinan anak sudah mengerti dengan ritme kegiatan sekolah, barulah dia bisa menyesuaikan diri.
- Kurikulum
Saya lebih lebih pilih sekolah yang kurikulumnya berbasis internasional. Jadi pemakaian bahasa inggris dalam kegiatan belajarnya cukup penting. Yah mempersiapkan ke depan, pasti kemampuan bahasa inggris menjadi sangat penting. Selain itu juga saya mencari kurikulum yang lebih flexible dalam belajar, dalam arti tidak hanya terpaku untuk mempelari mata pelajaran wajib, tetapi juga ada pelajaran pengembangan karakter anak.
Karena menjadi pintar aja ga cukup tanpa mentalitas yang kuat juga. Nilai yang bagus tidak menjadi tujuan utama dalam bersekolah, tetapi lebih kepada proses pembelajarannya.
Selain itu juga kalau bisa ada montesori-nya, supaya belajarnya lebih interaktif dan menyenangkan. Untuk masalah PR juga, kalau bisa sih sekolah tidak terlalu membebani muridnya dengan PR, bukan berarti ga ada PR sama sekali lho ya. Karena kan anak udah belajar di sekolah, seharusnya diberi ruang untuk beristirahat dan tidak melulu dibawah tekanan PR.
- Kegiatan ekstra kulikuler
Kegiatan ekstrakulikuler, sebagai bagian kegiatan penunjang di luar belajar sehari-hari. Saya biasanya tanya kegiatan ekskul apa aja yang tersedia di sekolah. Karena penting sekali untuk mengikuti kegiatan selain belajar untuk bisa mengembangkan potensi anak juga. Tentunya anak yang akan memilih ekskul mana yang akan dipilih nantinya.
Bagaimana fasilitas penunjangnya di sekolah terhadap ekskul itu, kadang kan ada seperti ekskul futsal tapi di sekolah tidak ada fasilitas yang memadai sehingga harus dilakukan di luar sekolah, yang mana berarti mungkin akan ada biaya tambahan lainnya. Sekolah dengan kegiatan ekstra kulikuler yang “out of the box” cukup menarik minat saya juga. Seperti misalnya science, coding atau theater.
- Fasilitas sekolah
Jaman sekarang rasanya sih harus serba waspada ya dalam jaga anak. Factor keamanan sekolah juga penting buat saya. Saya lebih pilih sekolah yang ada CCTV nya, jadi saya merasa lebih tenang. Ya walaupun ga menjamin banget aman, tapi paling tidak kan saya tau kalau di sekolah itu di awasi setiap sudutnya sehingga menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Fasilitas sekolah berupa laboratorium, perpustakaan dan lapangan olahraga juga perlu untuk diperhatikan.
Satu lagi nih, saya cari sekolah yang mana pihak sekolah proaktif dalam memberi informasi tentang perkembangan belajar anak dan juga guru-guru yang mudah diajak berkomunikasi seperti via whatsapp.
Kalau moms, apa aja nih yang jadi pertimbangan sekolah anak yang dinginkan?
Kinderfield | Global | |
Akreditas | ||
Uang Pangkal | 38.500.000 | |
SPP blnan | 2.600.000 | |
Admission Fee | 350.000+350.000+2.250.000
= 2.950.000 |
|
Fieldtrip fee | 2.550.000
Per semester |
|
Homework | PR
buku pelajaran harian banyak ga? |
|
ekskul | Robotic, taekwondo, dancing, science | |
Jam belajar | Senin-jumat
07.30-13.15 07.30-14.20 |
|
Fasilitas | Personal edu, sex edu, weekly book reading
Psikolog consultation per semester |
|
Bhs pengantar | Inggris, mandarin, sunda | |
Jarak | 30 menit | |
Kurikulum | Cambridge dan montesori | |
CCTV , Weekly report | Ada, ada aplikasi juga untuk ortu.
Weekly report |
|
Komunikasi
Dg guru |
Bisa via whatsapp | |
Bangunan, Toilet dan kebersihan | Bagus, bersih dan baru | |
AlJannah | Al azhar | Cikeas | |
Akreditas | |||
Uang Pangkal | |||
SPP | |||
Admission Fee | |||
Fieldtrip fee | |||
homework | |||
ekskul | |||
Jam belajar | |||
Fasilitas | |||
Bhs pengantar | |||
Jarak | |||
Kurikulum | |||
CCTV , Weekly report | |||
Komunikasi
Dg guru |
|||
Bangunan, Toilet dan kebersihan | |||
Kinderfield Depok
Akreditas :
Uang Pangkal:
SPP:
Admission Fee:
Nilai plus:
Global Mandiri Kota Legenda
Akreditas
Uang Pangkal:
SPP:
Admission Fee:
Nilai plus:
AlJannah