Book review : “I Hate Diet” by Yulia Baltschun

Beli di : Shoppe https://shopee.co.id/Buku-I-HATE-DIET-i.97361559.6048571054

Saya pribadi baru tau tentang Yulia Baltschun ini baru tahun lalu. Pertama kali melihat itu di youtube channelnya, video-video tentang olahraga dan diet sangat informatif. Saya sebenerya udah lama berolahraga dengan rutin. Dulu sebelum covid-19 , saya selalu menyempatkan diri untuk pergi ke tempat senam dan berolahraga paling tidak 2 kali seminggu atau  minimal 1 kali seminggu. Favorit saya olahraga yang intensitas tinggi seperti Zumba, body combat dan aerobic. Kalau masalah makanan saya tadinya ga terlalu memperhatikan. Saya pikir selama saya rutin berolahraga, ya makan boleh bebas aja selama tidak berlebihan. Bahkan dulu motivasi saya berolahraga itu adalah supaya bisa makan banyak tanpa merasa bersalah. Apalagi saya suka banget makanan-makanan manis kaya cake, cookies dan bubble tea. Bahkan dulu sering banget abis selesai olahraga yang hardcore kaya bodycombat, abis itu pulang makan ketoprak. Hehehe… karena saya pikir habis bakar lemak, rasanya tuh laper banget jadi gak apa-apa dong saya makan ketoprak abis itu.

Sejak covid 19 saya udah berenti ke gym dari bulan Maret 2020. Timbangan berat badan sempet naik, karena ga kemana-mana jadi mager. Akhirnya saya balik lagi rutin olahraga walaupun dirumah aja, malah jadi lebih rajin olahraga dibanding sebelum covid.  Tadinya cuma abs workout 20 menit kalau di rumah, sekarang segala macam olahraga di coba, dari HIIT, kettlebell workout, dance, strength training, dll. Saya perhatikan kondisi badan saya, lebih sering olahraga tapi kok berat masih naik aja dan perut kok ga bisa mengecil. Saya mencari tahu bagaimana caranya supaya bisa menurunkan berat badan tetapi bisa agak berotot juga. 

Dari yang saya pelajari, sepertinya saya terlalu banyak olahraga cardio dan sangat sedikit strength training. Sehingga otot saya ga terlalu terlatih dan ga terbentuk. Tadinya saya cenderung takut berotot, takut keliatan macho kaya cowok. Tapi setelah baca dan menonton beberapa video tentang olahraga, ternyata untuk perempuan ga segampang itu bikin otot yang besar seperti laki-laki. Memiliki massa otot di dalam tubuh malah membantu kita untuk membakar kalori lebih banyak saat kita sedang tidak berolahraga dibandingkan dengan badan yang minim massa ototnya. Selain itu saya mulai berpikir untuk memperbaiki pola makan saya. Memiliki tubuh sehat yang kita impikan memang ga bisa hanya melakukan olahraga saja tetapi juga dibantu dengan nutrisi dai makanan yang dikonsumsi.  Saya pikir saya harus mempelajari sedikit lebih mendalam mengenai korelasi olahraga dan pola makan yang mendukung saya untuk mencapai tujuan Body Goals saya. Saya pun mulai rajin mencari tau lewat video youtube, artikel online, dan Instagram. Pada saat itulah kebetulan saya menemukan buku ini.

Seperti judulnya, buku ini mayoritas membahas mengenai diet, tetapi bukan dalam konteks diet yang kebanyakan orang pikir yaitu membatasi makan sehingga merasa menderita. Diet yang di bahas di buku ini lebih kepada diet sebagai suatu pola makan sehat yang menutrisi tubuh bukan menyiksanya. Pembahasan mengenai olahraga didalam buku ini tidak terlalu banyak, hanya sebagian kecil saja.

Bagian Favorit dari buku “I Hate Diet”

  • Menggunakan Bahasa yang mudah dan gampang di cerna.

Alur cerita penulis dibuku ini membahas diet berdasarkan pengalamannya sendiri dan literatur yang dipelajari oleh penulisnya. Dimulai dari pengalaman pribadi penulis yang melakukan diet yang salah dan menyebabkan kerusakan tubuhnya sendiri. Membaca buku ini rasanya seperti sedang mengobrol dengan penulisnya karena bahasa yang digunakan juga Bahasa gaul sehari-hari dan ga begitu baku seperti jurnal ilmiah.

  • Cocok untuk pemula yang ga punya pengetahuan apa-apa soal diet.

Jujur aja kalau masalah diet mungkin saya termasuk tahap pemula ya. Yang saya tau soal diet itu adalah makan sedikit, kurangin makan bertepung, nasi, gorengan dan gula. Kalau bisa sering puasa supaya lebih cepet turun berat badannya. Kalau olahraganya rajin berarti makan boleh banyak. Banyak mitos-mitos diet lain yang saya percayai, ternyata adalah hal yang salah. Makan sesedikit mungkin juga ga akan membuat diet kamu berhasil, apalagi kalau kamu makan di bawah BMR, hal tersebut malahan merusak sistem tubuh kamu. Di buku ini juga membahas mitos-mitos semacam itu dan memberi penjelasan yang membuat pemula seperti saya mengerti kenapa dulu diet saya  ga ada hasilnya.

Olahraga sering pun ga berarti boleh makan gila-gilaan. Dan sesungguhnya penurunan berat badan itu simple, yaitu kalori yang masuk ke dalam tubuh harus lebih sedikit dari kalori yang di keluarkan tubuh.

  • Ga membahas dari segi makanan saja

Diet atau pola makan ga melulu fokus dengan jenis makanannya aja. Tetapi banyak faktor lain yang mempengaruhi kesuksesan seseorang dalam menjalankan diet dan memperoleh badan yang diidamkannya, yaitu seperti faktor mental dan mindset seseorang. Kita pasti familiar kan dengan slogan “iya deh, besok aku akan mulai diet” dan lalu besoknya lupa.

Mentalitas, niat dan mindset yang benar juga berpengaruh sangat penting dalam kelangsungan diet itu sendiri. Nah di buku ini, membahas bagaimana memulai diet dengan pola pikir yang benar dan disiplin menjalankan diet.

  • Pembahasan soal BMR, TDEEF, dan perhitungan kalori

Gimana sih cara menghitung kalori? Berapa banyak kalori yang kita butuhkan dalam sehari untuk menjalankan metabolisme tubuh kita sehari-hari? Kalau mau menurunkan berat badan kebutuhan kalori tiap orang berbeda-beda, tergantung usia, tinggi badan, berat badan dan seperti apa aktifitas kita sehari-hari (apakah kita termasuk orang yang aktif atau seringnya duduk depan computer di kantor).

Nah buku ini membahas lengkap semua itu, termasuk website yang bisa membantu kita mengetahui kebutuhan kalori harian kita yaitu

  • Aplikasi diet

Jaman sekarang memang sudah jauh lebih praktis dalam segala hal, termasuk juga dalam hal diet. Di buku ini juga menginformasikan aplikasi apa aja yang bisa kamu gunakan untuk mendukung diet kamu supaya hasilnya lebih maksimal. Seperti aplikasi untuk menghitung berapa kalori makanan kamu, supaya kamu bisa tracking hari ini udah makan apa aja, berapa jumlah kalori total yang sudah kamu konsumsi, apakah sudah melebihi batas kalori harian kamu atau belum.

Kadang kadang ya, kita pikir udah makan sehat. Tapi ga sadar snack atau cemilan yang kita makan itu sebenernya kalorinya gede banget. Makan salad aja kita ga pernah kepikiran kalau mayones-nya itu lumayan menambah jumlah kalori dalam salad yang sehat, kalau pake mayones kebanyakan ya tentu aja jatohnya jadi bukan makanan diet yang rendah kalori lagi.

Saya ga membahas detail yang ada di buku ini, karena untuk itu kamu harus baca sendiri. Secara keseluruhan buku ini bagus banget dan mudah di mengerti. Diet itu sebuah proses belajar juga lho, dimana untuk menjalankannya butuh ilmu pengetahuan yang benar, waktu dan tekad yang kuat. Ga bisa mengharapkan hasil yang instan dan usaha yang setengah hati. Kalau ga suka olahraga, maunya diet aja, buku ini bantu kamu supaya ga tersesat ikut-ikutan diet yang berpotensi malah merusak tubuh kamu. Kalau kamu suka olahraga, ga ada salahnya menambah pengetahuan kamu tentang pola makan sehat yang membantu kamu untuk mewujudkan body goals impian kamu.

4 thoughts

Leave a comment